Kutipan inspiratif dari Rektor ITS, Prof Joni Hermana di wall Fb nya



   _*LIFE  GUIDE*_
     (Inspiration story)

Dulu dikala di waktu aku kecil, aku selalu mendapat peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP sampai SMA.

Semua merasa senang, ibu & ayah pun selalu memelukku dengan bangga.  Keluarga  sangat senang melihat anaknya pintar & berprestasi.

Aku masuk perguruan tinggi ternama pun tanpa test.

Orang tua & teman ku merasa bangga terhadap diriku.

Tatkala aku kuliah IPK ku selalu 4 & lulus  dengan predikat cum laude.

Semua bahagia, para rektor menyalami ku &  merasa bangga memiliki mahasiswa seperti diriku, jangan ditanya tentang orang tua ku, tentunya mereka yg paling bangga, bangga melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude. Teman2  seperjuangan ku pun gembira. Semua wajah memancarkan kebahagiaan.

Lulus dari perguruan tinggi aku bekerja disebuah perusahan bonafit. Karirku sangat melejit & gajiku sangat besar.

Semua pun merasa bangga dengan diriku, semua rekan bisnisku selalu menjabat tangan-ku, semua hormat &  mnghargai diriku, teman2 lama pun selalu menyebut namaku sebagai orang sukses.

Namun ada sesuatu yg tak prnh kudapatkan dalam perjalanan hidup ku slm ini. Hatiku sll kosong & risau. Perasaan sepi selalu menghantui hari2ku. Ya..aku terlalu mengejar duniaku & mengabaikan akhiratku.

 Aku sedih...

Ketika aku berikrar untuk berjuang bersama barisan pembela Rasulullah SAW &  ku buang segala title keduniaanku, kutinggalkan dunia ku untuk mengejar akhirat & ridhaNya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia seperti berbalik. Ku putuskan untuk merantau &  memilih mempelajari ilmu Al-Qur'an &  Hadist & kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.

Semua orang mencemooh &  memaki diriku. Tak ada lagi pujian,  senyum kebanggan, peluk hangat dll. Yg ada hanyalah cacian.

Terkadang orang memaki diriku, _"buat apa sekolah tinggi kalau akhirnya masuk pesantren._
_Dia itu org bodoh..! Udah punya pekerjaan enak ditinggalin..._

Berbagai caci & maki tertuju pada diriku, bahkan dar keluarga yg tak jarang membuat diriku sedih....

_"Apa ada lulusan perguruan tinggi terkenal masuk pondok tahfidz..?  Ga sayang apa udah dapat kerja enak, mau makan apa & dr mana lg..?_

Kata mereka..

Ya, pertanyaan2 itu terus menyerang & menyudutkan diriku.

Hingga suatu ketika..

Ketika fajar mulai menyingsing ku ajak ibu untuk sholat berjamaah di masjid, masjid tmpt dimana aku biasa menjadi imam.

Ini adalah shalat subuh yg akan slalu ku kenang.

Ku angkat tangan seraya mengucapkan takbir. _" Allaaahuu akbaar"_
ku agungkan Allah dengan seagung2nya.

Ku baca doa iftitah dlm hati ku, berdesir hati ini rasanya....
Kulanjutkan membaca Al-Fatihah,
_Bismillahirrahmaanirrahiiim,_ (sampai disini hati ku bergetar ), ku sebut namaNya yg maha pengasih & maha penyayang..

_Alhamdulillahirabbil alamiin..._
 Ku panjatkan puji2an untuk Rabb semesta alam..

Kulanjutkan bacaan lama-lama ku hayati surah al-fatihah dg seindah2nya tadabur, tanpa terasa air mata jatuh membasahi wajahku....

Berat lidah ku untuk melanjutkan ayat, _Arrahmaanirrahiim_,
ku lanjutkan ayat dg nada yg mulai bergetar....

_Malikiyaumiddin,_ kali ini aku sdh tak kuasa menahan tangisku.

_Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaiin,_   "yaa Allah hanya kpdMu lah kami menyembah & hanya kepadaMu lah kami meminta pertolongan."
 Hati ku terasa tercabik2,  sering kali diri ini menuntut kepada  Allah untuk memenuhi kebutuhanku, tapi aku selalu lalai melaksanakan kewajibanku kpd-Mu.

Sampailah aku pada akhir ayat dlm surah Al-Fatihah. Ku seka air mata &  ku tenangkan sejenak diriku.

Selanjutnya aku putuskan utk  membaca surah _Abasa'_. Ku hanyut dlm bacaan ku, terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali. Bacaan trs mengalun, hingga smp lah pd ayat 34. Tangisku memecah sejadi2nya.

_Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih..._

Tangisku pun memecah, tak mampu ku lanjutkan ayat tsb, tubuhku terasa lemas....

Setelahh shalat subuh selesai, dlm perjlnan pulang, ibu bertanya : _"mengapa kamu menangis saat membaca ayat tadi, apa artinya..?"_

Aku hentikan langkahku & aku jelaskan pd ibu. Kutatap wajahnya dlm2 & aku berkata :

_"wahai ibu.._
_Ayat itu mnjelaskan ttg huru hara padang mahsyar saat kiamat nanti, semua akan lari meninggalkan sudaranya..._

_Ibunya..._
_Bapaknya.._
_Istri & anak2nya.._

_Semuanya sibuk dengan urusannya masing2._

_Bila kita kaya org akan memuji dg  sebutan org yg berjaya...,_

_Namun ketika kiamat terjadi apalah gunanya segala pujian manusia itu...._

_Semua akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan aku.._

Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air matanya...

Ku lanjutkan, _"Aku pun takut bu bila dipadang mahsyar nanti bekal yg ku bawa hanyalah sedikit.."_

 Pujian org yg ramai slm bertahun2 pun kini tak berguna lg...

Lalu knp org beramai2 menginginkan pujian & takut mendpt celaan. Apakah mereka tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak...?

Ibu kembali memelukku &  tersenyum. Ibu mengatakan, _"betapa bahagianya punya anak spt dirimu..."_
Baru kali ini aku merasa bahagia, krn ibuku bangga terhadap diriku.

Brbagai pencapaian yg aku dpt dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun baru kali ini pelukan itu sangart membekas dlm jiwaku.

Wahai manusia sebenarnya apa yg kalian kejar..?
Dan apa pula yg mngejar kalian..?
Bukankah maut semakin hari semakin mndekat...?

Dunia yg menipu kalian & membuat diri lupa pd negeri akhirat kelak...

Wahai saudaraku,
 apakah kalian sadar nafas kalian hanya bbrp saat lagi..?

Sebelum lubang kubur kalian akan digali..
Apa yg aku & kalian banggakan dihadapan Allah &  RasulNya kelak...?

Wallahua'lam...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan menuntut ilmu & menunggu waktu sholat

Tentang Wanita

Hukum Wanita Ziarah Kubur