Jagalah Hidayah wahai sahabatku



 Al Imam Ibnu Katsir meriwayatkan sebuah kisah di dalam Al Bidayah wan Nihayah tentang seorang 'alim minal 'ulama, zahidi minal zuhad, 'abidun minal 'ibad. Seorang yang sudah merasakan nikmatnya Al Quran dan lezatnya hadits nabi. Ibadah berpuasa, sholat malam, akhirnya dia terfitnah dengan
 sebuah dosa.

Ia tertarik dengan seorang wanita Nashrani yang cantik yang mensyaratkan tidak akan
 menerima lamaran sebelum ia masuk ke dalam agama Nashrani.

 Ia memperturutkan hawa nafsu, nikmat dunia. Tidak menghargai hidayah yang diberikan oleh Allah Ta'ala. Akhirnya ia menikahi wanita
 tersebut dan masuk ke dalam agama Nashrani. Hal ini terjadi ketika beliau sedang berjihad di front terdepan melawan orang-orang kafir, karena tertarik dengan wanita Nashrani ia tinggalkan jihad.

Beberapa lama kemudian kawan-kawanya yang terdahulu menemuinya kemudan bertanya,

 "Wahai fulan, apakah masih ada Al Quran yang engkau hapal? Kata lelaki ini, "Demi Allah tidak ada Al Quran
 pun yang tersisa yang aku hapal kecuali satu ayat saja.

Ayat tersebut adalah firman Allah Subhanahu wata'ala,

 "Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (didunia) menjadi orang-orang muslim." (Al Hijr: 2)

Artinya dia paham bahwasanya dia telah terjatuh ke dalam kekufuran dan kesalahan tetapi dengan
 dosa dan kemaksiatan yang dia perbuat, setiap kali dia ingin kembali kepada kebenaran Allah halangi dia disebabkan dosa dan kemaksiatan, disebabkan tidak menghargai hidayah yang telah diberikan oleh
 Allah Azza wajalla.

 Dan hal ini bukanlah suatu hal yang tidak mungkn terjadi pada diri kita.


Maka tugas kita yang berkutnya adalah menjaga hidayah ini.

Menjaga tetap istiqamah di jalan kebenaran dengan tetap terus menuntut ilmu syar'i, dengan
 menjauhi kemaksiatan dan dosa, memperbanyak taubat dan istighfar karena tidak ada jaminan bagi kita bahwa hingga kita menghembuskan nafas yang terakhir
 kita masih berada berpijak di atas jalan kebenaran ini.

 Setelah Allah Azza wajalla berikan hidayah yang manis ini, janganlah engkau menerjunkan diri ke
 dalam fitnah dunia, menjauhi majelis taklim.

 Maka bukanlah suatu hal yang mustahil Allah Ta'ala tarik
 dan cabut hidayah tersebut.

 Hanya sedikit dari hamba-hamba Allah yang dipilih untuk mengenal
 hidayah.

 La haulaa walaa quwwata illa billah..
 yaa muqollibal qulub tsabit qolbii ala dienik..

(tulisan Al Akh Nuruddin dari Yaman)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan menuntut ilmu & menunggu waktu sholat

Tentang Wanita

Hukum Wanita Ziarah Kubur